Minggu, 12 Mei 2013

Rumpun Bambu Beralas Perahu : Menelusuri Jejak Interaksi Kemaritiman Cina-Asia Tenggara (5-HABIS)



SIMPULAN

Kemampuan Cina untuk mengorganisir kekuatannya baik di daratan dan di lautan telah banyak dijelaskan dalam sumber-sumber sejarah mereka, bahkan tak terkecuali sumber-sumber di luar negeri, yang telah didatangi bangsa Cina dalam beberapa kegiatan pelayaran dan perdagangan mereka.  Aktivitas pelayaran dan perdagangan bangsa Cina tidak hanya berhenti pada seputar masalah jual-beli komoditi. Budaya Cina juga mampu menginspirasi beberapa negara di Asia Tenggara, sebut saja Vietnam dan beberapa wilayah di Indonesia. Keberadaannya seolah menghadirkan warna baru dalam kebudayaan Indonesia, terlebih dengan munculnya istilah Cina Peranakan, yang menandaskan harmonisasi perpaduan dua kebudayaan.

Tujuh ekspedisi yang dilakukan Zheng He juga memberi tanda yang cukup jelas berkait dengan kebesaran bangsa Cina dengan ketangguhan armada lautnya. Berkat Zheng He pulalah, komunnitas Muslim Cina tersebar, dan menjadi satu poros kekuatan tersendiri di wilayah pesisir Nusantara. Sebuah perjalanan sejarah yang menginspirasi, bahwasanya kebesaran suatu bangsa semestinya diraih dengan kebesaran jatidiri bangsa itu sendiri, bukan menghancurkannya di tengah gempuran peradaban yang kian menjadi.

KEPUSTAKAAN
Akasah, Hamid. 2006. Menelusuri Lokasi Bekas Keraton Demak. Demak : CV. Cipta Adi Grafika.
Gan KH. 2005. Sam Po. Semarang: Panca Satya.
Purwanta. 2009. Sejarah Cina Klasik. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Qurtuby, Sumanto Al. 2003. Arus Cina-Islam-Jawa : Bongkar Sejarah atas Peranan Tionghoa dalam Penyebaran Agama Islam di Nusantara Abad XV & XVI. Yogyakarta: Inspeal Ahimsakarya Press.
Reid, Anthony. 2004. Sejarah Modern Awal Asia Tenggara. Terj. Sori Siregar, dkk. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.
_____________. 2011. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid 1 Tanah di Bawah Angin. Terj. Mochtar Pabotinggi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Suroyo, A.M. Djuliati, dkk. 2007. Sejarah Maritim Indonesia I : Menelusuri Jiwa Bahari Bangsa Indonesia Hingga Abad ke-17. Semarang: Penerbit JEDA.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar