Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) berkesempatan untuk bersilaturahmi ke Kantor Kementerian Pertanian, baru-baru ini. Dalam kunjungan tersebut, Tim ACT siambut Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bersama jajaran stafnya, di Kantor Kementan Jl. Harsono RM. No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tersebut Tim ACT yang berjumlah 10 personel dipimpin oleh Senior Vice President ACT, Syuhelmaidi Syukur. Tim ACT memperkenalkan Lembaga Kemanusiaan Global ACT beserta program-programnya, seperti program Kapal kemanusiaan: Beras untuk Afrika, Lumbung Ternak Masyarakat/LTM dan Lumbung Pangan Masyarakat/LPM.
Mentan menyambut positif peran ACT dalam pemberdayaan para petani dan peternak melalui program LTM dan LPM. Menurutnya, program yang digelar ACT tersebut satu visi dengan Kementan, untuk mensejahterakan serta melindungi para petani.
“Kami ini sekarang tengah melawan para mafia pertanian, para mafia pertanian akan kami berantas! seperti saat ini, kami sedang memberantas mafia bawang yang meresahkan dan merugikan para petani dan masyarakat. Selain itu juga kami sedang mengusahakan swasembada beras dan jagung, demi pemenuhan pangan warga Indonesia dan menjaga kesejahteraan para petani,” tekadnya.
Andi sangat bangga dengan misi kemanusiaan ACT berupa Program Kapal Kemanusiaan:Beras untuk Afrika. Ia menilai, misi tersebut sangat mengharumkan nama Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut Tim ACT yang berjumlah 10 personel dipimpin oleh Senior Vice President ACT, Syuhelmaidi Syukur. Tim ACT memperkenalkan Lembaga Kemanusiaan Global ACT beserta program-programnya, seperti program Kapal kemanusiaan: Beras untuk Afrika, Lumbung Ternak Masyarakat/LTM dan Lumbung Pangan Masyarakat/LPM.
Mentan menyambut positif peran ACT dalam pemberdayaan para petani dan peternak melalui program LTM dan LPM. Menurutnya, program yang digelar ACT tersebut satu visi dengan Kementan, untuk mensejahterakan serta melindungi para petani.
“Kami ini sekarang tengah melawan para mafia pertanian, para mafia pertanian akan kami berantas! seperti saat ini, kami sedang memberantas mafia bawang yang meresahkan dan merugikan para petani dan masyarakat. Selain itu juga kami sedang mengusahakan swasembada beras dan jagung, demi pemenuhan pangan warga Indonesia dan menjaga kesejahteraan para petani,” tekadnya.
Andi sangat bangga dengan misi kemanusiaan ACT berupa Program Kapal Kemanusiaan:Beras untuk Afrika. Ia menilai, misi tersebut sangat mengharumkan nama Indonesia.
“Kami sangat mendukung program bantuan beras untuk Somalia, yang dilakukan kawan-kawan ACT, kalau ada misi kemanusiaan ke luar negeri, undanglah kami. mari kita jalankan misi ini bersama-sama,” imbuh Mentan.
Sementara itu Syuhelmaidi Syukur mengatakan, Menteri Pertanian sangat mengapresiasi kegiatan ACT yang salah satunya adalah Program Kapal Kemanusiaan bantuan beras untuk Afrika dan Yaman. Seperti diketahui, kedua wilayah tersebut tengah mengalami darurat kekeringan. Pemerintah siap mendorong kerjasama lebih intens dengan negara Afrika tersebut khususnya Somalia.
“InsyaAllah, kami akan segera menindaklanjuti respon positif dari Pak Menteri, banyak program-program kemanusiaan ACT yang ingin disinergikan dengan Kementerian Pertanian salah satunya Program Kapal Kemanusiaan, Program LTM, Program LPM, termasuk pemberdayaan masyarakat lewat pemanfaatan lahan wakaf ACT untuk ditanami benih jagung dan padi, yang akan disuport oleh Kementerian Pertanian,” tutur Syuhel.
Pihaknya menambahkan, saat ini timnya tengah mempersiapkan sinergi tersebut untuk dapat ditindaklanjuti pascalebaran.
Terkait pertanian padi dan jagung dan peternakan dalam program LTM dan LPM, Kementerian Pertanian akan mendukung pengiriman beras sejumlah 5.000 ton ke Somalia. Bahkan, secara khusus, Menteri Pertanian juga meminta Tim Media Sosial (medsos) ACT bisa bekerjasama untuk menggarap komunikasi di medsos.
“Kami berharap Tim medsos ACT bisa membantu, Kementerian Pertanian dalam mensosialisasikan program-program kementerian pertanian,” harap Mentan.
Sementara itu Syuhelmaidi Syukur mengatakan, Menteri Pertanian sangat mengapresiasi kegiatan ACT yang salah satunya adalah Program Kapal Kemanusiaan bantuan beras untuk Afrika dan Yaman. Seperti diketahui, kedua wilayah tersebut tengah mengalami darurat kekeringan. Pemerintah siap mendorong kerjasama lebih intens dengan negara Afrika tersebut khususnya Somalia.
“InsyaAllah, kami akan segera menindaklanjuti respon positif dari Pak Menteri, banyak program-program kemanusiaan ACT yang ingin disinergikan dengan Kementerian Pertanian salah satunya Program Kapal Kemanusiaan, Program LTM, Program LPM, termasuk pemberdayaan masyarakat lewat pemanfaatan lahan wakaf ACT untuk ditanami benih jagung dan padi, yang akan disuport oleh Kementerian Pertanian,” tutur Syuhel.
Pihaknya menambahkan, saat ini timnya tengah mempersiapkan sinergi tersebut untuk dapat ditindaklanjuti pascalebaran.
Terkait pertanian padi dan jagung dan peternakan dalam program LTM dan LPM, Kementerian Pertanian akan mendukung pengiriman beras sejumlah 5.000 ton ke Somalia. Bahkan, secara khusus, Menteri Pertanian juga meminta Tim Media Sosial (medsos) ACT bisa bekerjasama untuk menggarap komunikasi di medsos.
“Kami berharap Tim medsos ACT bisa membantu, Kementerian Pertanian dalam mensosialisasikan program-program kementerian pertanian,” harap Mentan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar