Jumat, 17 Mei 2019

Avengers: End Game di Mata Netizen: Dari Credit Scene sampai Sampah di Bioskop

FILM "Avengers : End Game", yang dirilis pada tanggal 24 April 2019 kemarin, tentunya menjadi sorotan publik dan topik perbincangan hangat di media sosial. Pasalnya, film besutan Marvel yang merupakan lanjutan dari Infinity War ini, konon dikabarkan akan menjadi film terakhir dari seri The Avengers.

Perusahaan media intelligence Isentia menangkap perbincangan terkait Film "Avengers: End Game" tersebut sebanyak 50,915 buzz di media sosial, terhitung sejak 1 April hingga 6 Mei 2019.

Dari perbincangan yang 88.9% berlangsung di Twitter ini, Isentia menemukan topik ‘Credit Scene’ sebagai yang paling banyak dibahas oleh netizen.

“Kami menemukan banyak netizen membahas tentang tidak adanya ‘Credit Scene’ di akhir film ini, tidak seperti di film-film Avengers biasanya,” jelas Rendy Ezra, Insights Manager dari Isentia.

Selain itu, ada pula unggahan dari account Twitter @pakeotakmu, yang di-retweet sebanyak 2.401 kali. Twit tersebut menunjukan bekas bungkus makanan yang ditinggalkan di dalam studio bioskop dengan caption utama ‘Plis Jgn Seperti ini’.



Tokoh-tokoh superhero dalam film ini juga menjadi bahasan viral tersendiri bagi netizen. Dari total perbincangan terkait Avengers : Endgame, sebanyak 13.3% dari total buzz tersebut menyebutkan ‘Thanos’, diikuti dengan ‘Thor’ 7.4%, ‘Iron Man’ 6.9%, ‘Spiderman’ 6.1%, ‘Captain America’ 3.2%, ‘Hulk’ 2.5% serta ‘Captain Marvel’ yang juga muncul sebesar 1.8%.

Sementara, dari 903 buzz mengenai promosi film ini di media sosial, bioskop XXI dan CGV Cinemas mendapatkan mention paling banyak dibanding beberapa brand lain yang juga memiliki program promosi terkait.


Tentang Isentia

Isentia merupakan perusahaan analisa dan monitoring media berbasis Australia, didirikan pada tahun 1982 di Melbourne oleh Neville Jeffress. Awalnya. Isentia hanya menyajikan pemantauan terhadap media tradisional. Namun seiring perkembangan jaman, pemantauan media sosial juga dilakukan oleh Isentia dan diterapkan di Indonesia sejak tahun 2011.

Saat ini, Isentia tercatat dalam bursa saham Australia dan telah memiliki 18 kantor cabang di Melbourne, Canberra, Brisbane, Adelaide, Perth (Australia), Wellington dan Auckland (New Zealand), Kuala Lumpur (Malaysia), Singapore, Jakarta (Indonesia), Manila (Filipina), Hoi Chi Minh City (Vietnam), Bangkok (Thailand), Hong Kong, Beijing dan Shanghai (China), Taipei (Taiwan), serta Seoul (Korea Selatan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar